Sunday, August 22, 2010

isi supersemar

SURAT PERINTAH

I. Mengingat:

1.1. Tingkatan Revolusi sekarang ini, serta keadaan politik baik nasional maupun Internasional
1.2. Perintah Harian Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata/Presiden/Panglima Besar Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966

II. Menimbang:

2.1. Perlu adanja ketenangan dan kestabilan Pemerintahan dan djalannja Revolusi.
2.2. Perlu adanja djaminan keutuhan Pemimpin Besar Revolusi, ABRI dan Rakjat untuk memelihara kepemimpinan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi serta segala adjaran-adjarannja



III. Memutuskan/Memerintahkan:

Kepada: LETNAN DJENDERAL SOEHARTO, MENTERI PANGLIMA ANGKATAN DARAT
Untuk: Atas nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi:

1. Mengambil segala tindakan jang dianggap perlu, untuk terdjaminnja keamanan dan ketenangan serta kestabilan djalannja Pemerintahan dan djalannja Revolusi, serta mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimin Besar revolusi/mandataris M.P.R.S. demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala adjaran Pemimpin Besar Revolusi.

2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan-Angkatan lain dengan sebaik-baiknja.

3. Supaya melaporkan segala sesuatu jang bersangkuta-paut dalam tugas dan tanggung-djawabnja seperti tersebut diatas.

IV. Selesai.

Djakarta, 11 Maret 1966

Teks proklamasi

Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

sejarah bandung lautan api



Surat Kabar De Waarheid sebagaimana dikutif Soeara Merdeka Bandung (Juli 1946) memberitahukan bahwa di Downingstreer 10. London, pada awal tahun 1946, Inggris menjanjikan penarikan pasukannya dari Jawa Barat dan menyerahlan Jawa Barat kepada Belanda, yang selanjutnya akan menggunakan sebagai basis militer untuk menghadapi Republik Indonesia.

Kesepakatn dua sekutu Inggris dan NICA (Nederlands Indie Civil Administration) Belanda itu memunculkan perlawanan heroic dari masyarakat dan pemuda pejuang di Bandung, ketika tentara Inggris dan NICA melakukan serangan militer ke Bandung. Tentara sekutu berusaha untuk menguasai Bandung, meskipun harus melanggar hasil perundingan dengan Republik Indonesia.

Agresi militer Inggris dan NICA Belanda pun memicu tindakan pembumihangusan kota oleh para pejuang dan masyarakat Bandung. 
Warga Bandung cinta kotanya yang indah, tetapi lebih cinta kemerdekaan….
Sekarang Bandung telah menjadi lautan api …………………………..
Mari, Bung … Bangun … Kembali ……


Tentara Sekutu dan NICA Belanda, yang menguasai wilayah Bandung Utara (wilayah di utara jalan kereta api yang membelah kota Bandung dari timur ke baratt), memberikan ultimatum (23` Maret 1946) supaya Tentara Republik Indonesia (TRI) mundur sejauh 11 km dari pusat kota (wilayah di selatan jalan kereta api dikuasai TRI) paling lambat pada tengah malam tanggal 24 Maret 1946. Tuntutan itu disetujui Pemerintah Republik Indonesia di Jakarta, padahal Markas Besar di Yogyakarta telah memerintahkan TRI untuk mempertahankan setiap jengkal tanah Bandung. TRI dan masyarakat Bandung memutuskan untuk mundur ke selatan, tetapi sambil membumihanguskan Kota Bandung agar pihak musuh tidak dapat memanfaatkannya.

Pada siang tanggal 24 Maret 1946, TRI dan masyarakat mulai mengosongkan Bandung Selatan dan mengungsi ke selatan kota. Pembakaran diawali pada pukul 21.00 di Indisch Restaurant di utara Alun-alun (BRI Tower sekarang). Para pejuan dan masyarakat membakari bangunan penting di sekitar jalan kerata api dari Ujung Berung hingga Cimahi. Bersamaan dengan itu, TRI melakukan serangan ke wilayah utara sebagai “upacara” pengunduran diri dari Bandung, yang diiringi kobaran api sepanjang 12 km dari timur ke barat Bandung membara bak lautan api dan langit memerah mengobarkan semangat juang. Tekad untuk merebut kembali Bandung muncul di dalam hati setiap pejuang.

Sejarah heroic itu tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai peristiwa Bandung Lautan Api (BLA). Lagu Halo-halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki menjadi lagi perjuangan pada saat itu. Akhirnya, NICA Belanda berhasil menguasai Jawa Barat sepenuhnya melalui Perjanjian Renville (17 Januari 1948) yang menekan Pemerintah Republik Indonesia untuk mengosongkan Jawa barat dari seluruh pasukan tentara Indonesia, menyusul kegagalan agresi militer 20 Juli – 4 Agustus 1947. NICA melanggar`gencatan senjata dan terus menggempur basis pertahanan tentara Indonesia hingga Januari 1948. Pasukan Indonesia (Divisi Sliwangi) terpaksa hijrah ke Jawa Tengah pada`tanggal 1 – 22 Pebruari 1948
.
Prof. Mr. Muhammad Yamin dikenal sebagai pengarangpolitikustokoh pergerakan nasionalsastrawan dan penggalisejarah IndonesiaIa masih keturunan kepala adat di MinangkabauSemasa kecil mendapat pendidikan adat dan agama,hingga tahun 1914. Sangat memperhatikan hukum adat Indonesiasosiologi dan hukum international. Juga bahasasejarahdan kebudayaan Timur.

Yamin pernah menjadi Guru besar PTPG Bandung. Ia aktif dalam berbagai organisasiantara lain sebagai Ketua PengurusBesar Jong Sumatera Bond (1926-1928). Ketua Besar Indonesia Muda (1928), Ketua Pengurus Besar Partindo (1932-1938) dan Ketua Pengurus Besar Parpindo (Partai Persatuan Indonesiatahun 1942. Atas jasa-jasanya di masa revolusikemerdekaania dianugerahi Bintang Mahaputra kelas I. Dalam kalangan pergerakan nasional waktu itu Yamin terkenalsebagai pemecah persatuanOleh karena itu kedudukannya terpencilIa termasuk salah satu anggota Badan PenyelidikUsaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang menyusun naskah UUD.

Pada masa Indonesia merdeka kegiatan-kegiatannya dalam berbagai bidang sangat menonjolBintang pribadinya terusnaik sampai akhir hayatnyaPada masa permulaan RI, Muhammad Yamin termasuk golongan persatuan Perjuanganpimpinan Tan Malaka yang beroposisi keras terhadap diplomasi Kabinet Sutan SjahrirIa ikut memimpin percobaan coupd’’etat yang terkenal sebagai Peristiwa Tiga Juli (1946). Dalam sidang Mahkamah Agung Tentara ia dijatuhi hukuman 4tahun penjaraPada hari kemerdekaan 17 Agustus 1948, ia memperoleh grasi dan dibebaskanKemudian diangkatsebagai penasihat Delegasi RI dalam KMB di Negeri Belanda.

Yamin seorang pengarang yang sangat produktifBanyak diantara karangannya mengandung unsur sejarah dankenegaraanDalam sejarah kesusastraan Indonesiakhususnya untuk bidang puisiada dua kepeloporan penting yang telahditanamkan Muhammad YaminPertamadalam hal tema yang dikedepankan. Dan kedua, dalam hal bentuk yang digunakan.

Yamin pada mulanya mengangkat tema kedaerahan yang kemudian secara jelas bergerak menuju tema kebangsaan. Darisudut iniia telah menempatkan puisi tidak sekedar alat untuk mengekspresikan perasaan pribadi dirinya sendirimelainkanjuga ekspresi gagasannya selaku warga bangsaIa menempatkan alam kedaerahan (Minangkabau-Sumateradalamhubungannya dengan keIndonesiaanSelain itubentuk pantun dan syair yang sering lebih banyak menggunakan kalimat-kalimat pernyataanmelalui Yamin nada itu menjadi bentuk ungkapan ekspresif yang lahir dari gejolak perasaan danpikiran.

Dari sudut pemakaian bahasa Melayuapa yang telah dilakukan Yamin telah membuka peluang bagi pemanfaatan bahasaMelayu secara kreatifBahasa Melayu menjadi bahasa budaya yang modern, dan tidak lagi terkungkung oleh kata-katakliseYamin dikebumikan dengan upacara kenegaraan di samping kubur ayahandanyaUsman gelar Baginda Khatib diPekuburan PundingDesa Talawidekat Sawahlunto, Sumatera Barat

About Me

My name is Bryan Kosalouw